Hasyim Asy’ari dan Pengembangan Pesantren
(Perspektif Teologis dan Sosiologis)
DOI:
https://doi.org/10.47945/alfikr.v9i1.321Keywords:
Pesantren, Theological, SociologicalAbstract
The realization of the implementation of Islamic educational institutions in Indonesia in reality is not running easily. However, the personal organizers of Islamic educational institutions continue to strive to improve their quality. There are various innovations in Islamic education institutions, one of which is pesantren which is able to color the dynamics of the implementation of Islamic education in Indonesia and has gained public trust. One of the founding figures of the pesantren is KH. Hasyim Asy'ari established the Tebuireng Islamic Boarding School in 1899. Through a library research study, this paper presents the work of KH. Hasyim Asy'ari and the development of pesantren in its existence to maintain divine values that are able to shape the ethical order of society. Along with the government's recognition of Islamic educational institutions, maximum efforts should be made to further improve the quality of Islamic education. Finally, Islamic educational institutions are getting better trust in the community
Downloads
References
Abdul dan Yaya, H. (2010). Pemikiran Modern Dalam Islam (pp. 291–293). Pustaka Setia.
Al-Madyuni, M. (2001). Sang Kiai Tiga Generasi (p. 3). Pustaka Al Khumul.
Asy’ari, M. H. (1415). Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim (pp. 12–13). Maktabah alTurats al-Islamy.
Asy’ari, M. H. (2003). Menjadi Orang Pinter dan Bener (Adab al-Alim wa al-Muta’alim) (p. XIV). Qalam.
Bakar Atjeh, A. (1975). Sejarah Hidup KH A Wahid Hasyim dan Arangan Tersiar (p. 35). Panitia Buku Peringatan KH. A Wahid Hasyim.
Besar, T. P. K. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia (p. 677). Balai Pustaka.
Chanifudin, Tuti Nuriyati, Nasrun Harahap, C. (2020). Rekonstruksi Kurikulum Pendidikan Islam (Analisis Pengembangan dan Materi Pendidikan Islam). Akademika: Jurnal Keagamaan Dan Pendidikan, 16(1), 71–85.
Chanifudin, C., & Abdullah, L. B. H. (2022). Modernisasi Pendidikan Agama Islam Perspektif As’Ad Syamsul Arifin. Muslim Heritage, 7(2), 271–303.
Dawam Raharjo, M. (2012). Kritik Nalar Islamisme dan Kebangkitan Islam (p. 329). Fredoom Institute.
Dhofier, Z. (1994). Tradisi Pesantren (Studi tentang Pandangan Hidup Kyai) (p. 18). LP3ES.
Ghazali, A. (1939). Ihyâ ‘ulûm al-Dìn (I, pp. 6–7). Mushthafa al-Bâbi al-Halabi.
Hasbullah. (2012). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia: Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangannya, (p. 144). Grafindo Persada.
Hermansyah. (2019). Etika Guru Sebagai Pendidikan yang Mendasar Bagi Siswa. Jurnal Fitrah, 10(2).
Hikmah, AN, & Chudzaifah, I. (2020). Blanded Learning: Solusi Model Pembelajaran Pasca Pandemi Covid-19. Al-Fikr: Jurnal Pendidikan Islam , 6 (2), 83-94.
Kusuma, G. C. (2017). Pemberdayaan Pendidikan Islam dalam Upaya Mengantisipasi Kehidupan Masyarakat Modern. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8, 25.
Mas’ud, A. (2002). Sejarah dan Budaya Pesantren, dalam Ismail Sm (ed): Dinamika Pesantren dan Madrasah (p. 3). Pustaka Pelajar.
Masnur. (2019). Tokoh-Tokoh Pendidikan Islam dari Masa ke Masa, Edu www.Smaitarrahmahlumajang.Sch.Id.
Setiyaningsih, D. (2020). Peran Etika dan Profesi Kependidikan dalam Membangun Nilai-Nilai Karakter Mahasiswa Calon Guru SD. , Jurnal Holistika, IV(1).
Sukamto. (2015). Kepemimpinan Kiyai Dalam Pesantren (pp. 1–2). LP3ES.
Sunarti. (21 C.E.). Etika Pendidik Dan Relevansinya Dengan Kompetensi Kepribadian Guru. Jurna Turatsuna, 1(2019).
Suwendi. (2005). Konsep Pendidikan KH. Hasyim Asy’ari (p. 13). Lekdis.
Tafsir, A. (2000). Filsafat Pendidikan Islam (p. 191). Remaja Rosdakarya.